Jejakbede.online - 5 Fakta unik tentang Timor Leste setelah memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 1999.
Mengikuti sebuah misi internasional ke Timor Leste pada 12-16 Juni 2023, menjadi sebuah kesempatan bagi saya untuk mengenal lebih jauh tentang wilayah ini. Selama ini saya hanya mengetahui berdasarkan cerita teman-teman asal Timor Leste atau juga dari media massa.
Generasi sebelum 1990an pasti tahu jika negara Timor Leste dahulunya tergabung dalam NKRI sebagai provinsi ke-27 dengan nama Timor Timur. Sejarah integrasi ini diwarnai berbagai berita dan isu politik, perang dan kekerasan.
Jauh sebelum integrasi ke Indonesia, wilayah Timor Leste dijajah oleh Portugis selama hampir 450 tahun. Berbeda dengan keseluruhan wilayah Indonesia lainnya yang merupakan bekas dari jajahan Belanda.
Tugu Nicolau Lobato di Komoro - Dili, simbol perjuangan kemerdekaan rakyat Timor Leste |
Setelah rezim di Indonesia berganti, pada tahun 1999 sebuah referendum yang digagas pemerintah Indonesia memberi hasil jika mayoritas warga Timor Timur lebih memilih merdeka sebagai sebuah negara. Lahirlah negara Timor Leste yang kemudian berdaulat penuh mulai 20 Mei 2002.
Sayangnya pasca referendum 1999 tersebut, wilayah Timor Timur diwarnai kerusuhan yang diwarnai sentimen kubu pro Indonesia dan pro kemerdekaan dan pada akhirnya memaksa PBB mengirim pasukan perdamaian ke sana.
Pekan lalu saat tiba di Dili - ibukota Timor Leste, saya sempat khawatir jika sentimen tersebut masih ada. Namun ternyata saya keliru. Rakyat Timor Leste sangat ramah kepada siapa saja. Dan, mereka menganggap rakyat Indonesia sebagai saudara dekat yang akan selalu disambut penuh kehangatan.
Selama lima hari di Dili dan beberapa wilayah sekitarnya banyak hal menarik yang saya rasakan. Berikut setidaknya 10 fakta menarik tentang Timor Leste yang telah 24 tahun berdiri sendiri sebagai negara merdeka.
#1: Bahasa
Bahasa resmi di Timor Leste adalah Tetum dan Portugis. Tetum adalah bahasa asli yang dipengaruhi oleh Portugis dan memiliki status yang sama dengan bahasa resmi. Portugis juga merupakan bahasa resmi di negara ini.
Menariknya, bahasa Indonesia lebih umum digunakan dan dikuasai oleh penduduk Timor Leste daripada bahasa Portugis. Beberapa alasan yang mungkin menjelaskan fenomena tersebut sebagai berikut.
Selama masa penjajahan Portugis, masyarakat Timor Leste tidak sepenuhnya terpapar bahasa Portugis dan lebih sedikit waktu yang mereka habiskan dengan budaya dan bahasa Portugis dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Walaupun Indonesia hanya menguasai Timor Leste selama kurang dari 25 tahun, pengaruh bahasa Indonesia tetap cukup signifikan. Pada masa itu, bahasa Indonesia diajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan dalam administrasi pemerintahan, sehingga masyarakat Timor Leste menjadi lebih terbiasa dengan bahasa Indonesia daripada bahasa Portugis.
Setelah merdeka pada tahun 2002, Bahasa Indonesia tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah di Timor Leste. Meskipun demikian, karena pengaruh masa integrasi dan keberadaan komunitas Indonesia di Timor Leste, banyak penduduk Timor Leste yang masih bisa memahami bahasa Indonesia.
Terlebih lagi, terdapat sejumlah orang Timor Leste yang bersekolah di Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja mereka.
#2: Mata Uang
Setelah memperoleh kemerdekaan dari Republik Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002, Timor Leste menjadi salah satu negara yang tidak memiliki mata uang nasional. Pada tahun 2000 sebelumnya, dolar Amerika Serikat telah ditetapkan sebagai mata uang resmi di Timor Leste.
Meskipun menggunakan dolar Amerika Serikat sebagai mata uang utama, penduduk Timor Leste juga diperbolehkan menggunakan mata uang lain yang masih beredar di negara tersebut, seperti rupiah Indonesia dan bath Thailand.
Menurut cerita teman-teman yang pernah menjadi PNS RI pada periode Timor Timur, pada tahun 1999-2002 mereka mendapat gaji dari pemerintahan transisi berupa dolar Amerika. Namun kemudian mereka segera tukarkan ke rupiah karena pada saat itu mata uang yang mudah digunakan dan banyak beredar adalah rupiah.
Sebelum mengadopsi dolar Amerika Serikat, Timor Leste pernah menggunakan mata uang lain dalam sejarahnya. Pada masa kolonial, terutama mulai tahun 1702, mil reis Portugis berlaku di wilayah Timor Portugis.
Pada tahun 1894, Timor Portugis memperkenalkan mata uang pataca yang khusus digunakan di wilayah tersebut. Selama masa invasi Jepang pada tahun 1942, gulden Hindia Belanda digunakan di Timor Portugis, yang kemudian digantikan oleh roepiah pada tahun 1943. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pataca kembali diperkenalkan di Timor Portugis, namun pada tahun 1959 digantikan oleh escudo.
Saat ini, mata uang yang berlaku di Timor Leste adalah dolar Amerika Serikat, dan ada juga penggunaan koin Centavo. Meskipun telah berpisah dari Republik Indonesia selama 22 tahun, Timor Leste belum memiliki mata uang nasional sendiri dan masih mengadopsi dolar Amerika Serikat sebagai mata uang resmi.
#3: Sistem Pemerintahan
Timor Leste menganut sistem parlementer dengan posisi Presiden sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum dan menjabat selama lima tahunMenurut Konstitusi Timor Leste, negara ini menerapkan sistem Pemerintahan Semi Presidensial yang membagi kekuasaan di antara empat lembaga tinggi negara, yaitu Presiden Republik, Parlemen Nasional, Pemerintah, dan Lembaga Peradilan.
Dalam sistem ini, pemerintah sebagai lembaga eksekutif memiliki wewenang untuk menjalankan undang-undang, dan Perdana Menteri bertanggung jawab sebagai kepala pemerintahan yang memimpin kabinet atau dewan menteri. Perdana Menteri Timor Leste dipilih oleh partai politik atau koalisi partai politik yang memperoleh mayoritas di badan legislatif negara tersebut, dan dilantik secara resmi oleh Presiden.
Sebagai kepala pemerintahan, Perdana Menteri Timor Leste bertanggung jawab atas pengawasan dan pengelolaan urusan pemerintahan serta memimpin Majelis Menteri-Menteri.
#4: Memiliki 1 Wilayah Eksklave
Wilayah eksklave adalah bagian dari suatu negara yang terisolasi secara geografis dari wilayah induknya. Eksklave biasanya terpisah secara fisik oleh wilayah negara lain atau perairan yang dimiliki oleh negara lain. Wilayah eksklave secara geografis terletak di dalam wilayah lain, tetapi merupakan bagian integral dari negara yang memiliki wilayah tersebut.
Nah, Timor Leste memiliki wilayah eksklave yang berada di wilayah Indonesia yaitu Oe-Cusse. Kota Oe-Cusse berada di tengah-tengah wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah ini merupakan distrik otonomi Timor Leste dan dikenal juga sebagai Distrik Otonomi Oe-Cusse Ambeno.
Oe-Cusse terletak di pantai utara bagian barat Pulau Timor dan dipisahkan dari bagian lain Timor Leste oleh wilayah Indonesia. Eksklave ini dikelilingi oleh wilayah Indonesia kecuali di sebelah utara yang berbatasan dengan Laut Sawu
Sejarah Oe-Cusse bermula ketika bangsa Portugis pertama kali mendarat di Pulau Timor, tepatnya di Lifau dekat kota pesisir utama Pante Macassar. Saat ini, di Lifau terdapat taman peringatan yang menandai tempat tersebut.
Dari sisi Indonesia, Oe-Cusse adalah daerah enklave, yaitu wilayah negara lain yang berada dalam wilayah Indonesia.
#5: Menggeser Zona Waktu
Timor Leste mengeser zona waktu menjadi UTC +9 atau sama dengan WIT. Sebelumnya, Timor Leste menggunakan zona waktu yang sama dengan Indonesia, yaitu UTC+8 atau WITA. Timor Leste memutuskan untuk menggeser zona waktu menjadi UTC +9. Keputusan ini mungkin didasarkan pada pertimbangan politik, ekonomi, atau kebutuhan domestik yang spesifik untuk negara tersebut.
Tidak ada informasi yang menjelaskan secara rinci mengapa Timor Leste mengambil keputusan ini. Namun, sebagai catatan tambahan, pergeseran zona waktu tidak jarang terjadi di berbagai negara untuk berbagai alasan, seperti keterkaitan dengan negara-negara tetangga, kebutuhan untuk menyelaraskan dengan norma internasional, efisiensi energi, atau alasan administratif lainnya.
#6: Bantuan Internasional Melimpah Ruah
Saat di Dili, kami melihat banyak mobil-mobil milik lembaga internasional lalu lalang di jalan. Umumnya adalah lembaga donatur yang memiliki kegiatan di Timor Leste.
Timor Leste mengalami konflik yang panjang dan keras selama beberapa dekade sebelum akhirnya merdeka pada tahun 2002. Konflik tersebut meninggalkan negara ini dengan kerusakan infrastruktur yang parah, kekurangan sumber daya manusia yang terlatih, dan tantangan besar dalam membangun kembali negara yang stabil.
Bantuan internasional memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan dalam memulihkan dan membangun kembali negara tersebut.
Kedatangan kami pun ke sana sebenarnya dalam kaitan asesmen agar Timor Leste mendapat bantuan dan penguatan kapasitas di bidang peringatan dini cuaca ekstrem.
#7: Bank BUMN Indonesia
Setidaknya saya melihat Bank BRI dan Bank Mandiri beroperasi di Timor Leste. Tidak saja jaringan ATM namun terdapat kantor cabangnya yang cukup besar.
Salah satu kantor Bank BRI di Dili |
Salah satu alasan kenapa bank-bank dari Indonesia dapat eksis di sana adalah karena masih banyak nasabah mereka yang masih setia meski telah berganti negara.
#8: Siaran TV Indonesia
Ternyata terdapat banyak acara televisi, film, musik, dan berita dari Indonesia yang ditonton dan diikuti oleh masyarakat Timor Leste. Hal ini pula menyebabkan bahasa Indonesia menjadi lebih akrab bagi rakyat Timor Leste.
Mengutip dari Kompas,.com siaran televisi Indonesia memiliki perbedaan dengan televisi di negara-negara Eropa seperti Portugal atau Spanyol. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa penduduk Timor Leste lebih suka menonton TV Indonesia.
Salah satu alasan adalah sulitnya pemahaman bahasa Portugis dan Spanyol oleh penduduk Timor Leste, serta kurangnya variasi acara yang disajikan di televisi mereka.
Acara televisi Indonesia tidak hanya ditujukan untuk pemirsa dewasa, tetapi juga anak-anak, remaja, pemuda, dan dewasa. Segmen acara disesuaikan dengan kelompok usia pemirsa sehingga cocok untuk ditonton.
Acara-acara ini sangat menarik bagi penduduk Timor Leste dan juga warga asing yang tinggal di sana. Melalui media televisi tersebut, sebagian besar penduduk Timor Leste, termasuk mereka yang lahir setelah tahun 1999 atau setelah Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia, menjadi sangat fasih dalam berbahasa Indonesia.
#9: Musik Indonesia
Tidak hanya siaran TV, ternyata musik dan lagu-lagu asal Indonesia yang cukup populer di sana. Menurut kolega kami yang anak muda, Band Noah dikenal oleh generasi muda termasuk juga lagu-lagi Iwan Fals.
Generasi yang lebih sepuh, menyenangi lagu-lagu pop lawas dari Pance Pondaag dan yang sejamannya. Setidaknya ini kami dengar langsung dari seorang relasi kelahiran 60an di Timor Leste.
#10: Menikmati Sunset dan Sunrise dari Pantai yang Sama
Sebagaimana wilayah timur lain di Indonesia yang memiliki pantai-pantai yang indah, Timor Leste juga demikian. Hamparan pasir putih dengan laut yang biru hampir ada di semua pesisirnya.
Hal unik, pada pantai di Dili kita bisa menikmati nuansa matahari terbit dan terbenam dari satu pantai saja.
Kota Dili menghadap ke utara, sehingga pantainya memanjang dari timur ke barat. Pada pagi hari, pada arah timur kita akan mendapati semburat jingga matahari terbit.
Pada sore hari, kita akan terpesona keindahan matahari terbenam ke arah barat.
Demikian sobat, fakta-fakta menarik tentang Timor Leste yang saya rangkum berdasarkan kunjungan 5 hari kami di sana. Beberapa informasi dirangkum dari berbagai sumber.
Sebenarnya ada fakta yang ke-11, Kris Dayanti cukup populer di sana. Orang-orang Timor Leste yang tahu kita dari Indonesia, salah satu yang akan mereka bahas adalah KD ini ☺.
Ga kerasa sudah 25 Thun ya merdeka...inget betul saat jadi negara merdeka lepas dari Indonesia, mata uang, bahasa, acara tv, musik bahkan bank pun masih Indonesia, ya wajar ya ..karena gimanapun juga dulu bagian dari negri ini.
BalasHapusDan rasa persaudaraan itu masih cukup kental
HapusWah aku jadi teringat pak guru kimia aku di sma, beliau dulu di Timtim dan akhirnya karena waktu itu terjadi peristiwa itu makanya pindah deh ke pulau jawa dan mengabdi di desa kecil tempat sekolahku berada...dan saat mengajar sering cwrita mengenai peristiwa kepindahannya dari Timtim...#sambil itu pula tetep nyurujuh siswanya maju ke depan sambil kerjakan soal hahahha
BalasHapuslagu lagu yang didengarkan tetap sama ya bang, aku juga suka lagu eranya bapak ibuku terutama sih lagu romantis kek punya pance s pondang.....ternyata sering didengerin juga oleh warga sana...kalau lagu iwan fals aku sering denegrin itu yang oemar bakri..
Saya yakin mb Nita pasti selalu bisa mengerjakan soal2 tsb. Wah mb Nit terpapar genre dari bapak ibunya nih
Hapuslumayan juga kalau ingat pelajaran kimia itu hahah...tapi tahun 98-98 baru awal awal aku masuk sd, abis lulus TK bang 😂, pak gurunya pas pindahan dari timtim masi guru muda...nah pas sma itulah waktu kemudian telah berjalan
Hapuseits... apakah pak guruku idolaku :)
HapusTimor Leste wishlist aku Bang Day, entah kenapa dari beberapa tahun lalu pengen mengunjungi Dili. Dulu waktu masih SD, yang aku inget adalah sebuah lagu yang judulnya "Januari di Kota Dili" hahaha.
BalasHapusItung-itung kalau ke sana masih bisa ngobrol pake bahasa Indo.
dan nggak jarang juga aku bisa ngebatin, kok bisa ya TimTim minta lepas dari Indo, urusan politik susah buat aku pahami :D
Wah lagu itu tahun 1997, saya dah kuliah. Tapi saya merasa seumuran mb Ainun wkwkw
HapusSaat referendum
BalasHapussaya sudah menduga, indonesia pasti kalah
presiden saat itu tergolong berani banget
tapi apa daya ya, semua sudah terjadi
yang di luar dugaan kalah telak. Dugaan pihak pengawas dari luar tidak netral sudah berhembus dari awal2
HapusLuar biasa. Membaca ulasan ini membuat hati ini tertarik ingin ke sana.
BalasHapusPantai di sana indah2 mba
Hapussebelum pandemik saya ada plan nak complete lawatan ke semua negara2 asean dan timor leste tidak terkecuali. bla cari info, tak banyak yang sy temui. tempat2 menarik tak banyak. tapi apa pun tetap berharap dapat ke sana suatu hari nanti.
BalasHapusmenarik info2 yang dikongsikan ini. cuma part wang yg digunakan tu... fuhhh kalau guna dollar us faham faham sahajalah...😂
Di sini pantainya indah2 Cik, banyak spot snorkeling. Cuman memang masih kurang populer dan minim info
HapusYang paling menarik bank Indonesia masih ada di sana ya. Kalau sampai masih ada kantor cabangnya, berarti transaksinya cukup besar juga kan. Lalu juga aku baru tahu ada eksklave, sedih juga ya kok nempil sendirian di negara lain hehe, penasaran juga langsung tak google deh
BalasHapusAgak unik emang ya, tapi ternyata di dunia ada beberapa yang demikian
HapusTHN depan aku planning kesana, berdua suami aja tapi. Semoga jadi sih. Nyesel banget pas msh bagian Indonesia malah ga pernah. Skr jadi hrs pake pasport, trus dolar pulaaa 🤣🤣🤣🤣.
BalasHapusYg bikin aku pengen bgt bisa kesana, Krn ada patung Jesus nomor 2 tertinggi di dunia setelah Brazil mas. ❤️
sama mba, dulu gak sempat. Sekarang butuh passport :)
HapusMasih ingat dengan negara yang pernah menjadi provinsi ke 27 di Indonesia ini. Sekarang telah terjadi banyak perubahan. Tapi ingatan saya masih terpaku pada provinsi ke 27.
BalasHapusNgomongin Timor Leste jadi ingat pak Habibie ya, sebagian menganggap kalau merdekanya Timur Leste adalah kegagalan Habibie menjadi presiden.
BalasHapusTapi menurut Habibie, mending mengamputasi 1 bagian yang sering sakit, agar bisa fokus ke bagian lain yang lebih penting.
Tapi syukurlah setelah merdeka jadi lebih baik
Masyallah, begitu cepat waktu berlalu, udah 25 tahun yaaa,...serasa kemaren aja "Januari di Kota Dili"
BalasHapusAlmarhum papa mertua dulu pernah bertugas di Timor Timur, Bang. Iya ya, sudah 14 abad nih kemerdekaan Timor Leste. Fasilitas segala2 sudah tersedia untuk masyarakat di sana. Belum terbayang kalau traveling ke sana kayak apa ya keseruannya? Hehehe....
BalasHapustetum itu bahasa asli sebelum di jajah protugis atau kayak bahasa ibu ya?
BalasHapusTimor Lesta sama seperti Melaka kerana pernah dijajah Portugis...namun budaya itu sudah tidak ketara di Melaka...bagaimaapun saya cukup tertarik mahu tahu lebih lanjut tetang Timor Leste ini
BalasHapus